
Berbicara masalah sejarah adalah sesuatu pemikiran yang mengacu pada masa lampau, oleh karenanya pemaparan dalam hal sejarah merupakan penyampaian tentang apa – apa yang pernah terjadi pada masa lampau. Kalau kita soroti dari segi tujuan dalam hal pemaparan sejarah yaitu mempelajari tentang alam masa lampau suatu desa sebagai bandingan pada masa sekarang dan sebagai cermin terhadap peristiwa masa yang akan datang.
Dalam hal ini kita berbicara sejarah yang lebih khusus yaitu sejarah Desa Belumban.
Nama suatu Desa atau wilayah umumnya mempunyai makna tertentu yang dimaksudkan untuk mengenag suatu kejadian atau hal – hal lain yang dianggap penting pada saat nama itu diberikan. Demikian juga dengan asal usul Desa Belumbang. Untuk itu kami akan coba uraikan sejarah Desa Belumbang.
Pada tahun 1486 masehi kerajaan Gelgel mengalami kekacauan sehingga banyak diantara rakyatnya yang melarikan diri mencari daerah yang lebih aman. Terpetiklah kisah diantara pelarian itu sebagai berikut :
Dua belas orang diantara mereka mengembara secara berkelompok dengan tekad dan tujuan yang sama yaitu mencari daerah yang aman dan daerah pertanian yang baru sehingga mereka dapat mewariskan hadi depan yang lebih baik bagi anak cuvunya.
Mereka itu adalah : Ki Baret, ki Kokol, ki kawi, Ki Naria, ki Turun, Ki trak, Ki Pioi, ki kawin, Ki Sendor, ki Nentel, Ki manggar, Ki Romeo.
Mereka menyusuri arah barat dari opantai samudra indonesia. Dalam perjalanan yang melelahkan ini, mereka beristirahat di pantai seseh dan akhirnya terlena. Disaat ketiduran inilah konon mereka bermimpi sebagai berikut : “ lanjutkan perjalananmu ke barat, kelak juka bertemu dengan sebuah muara sungai besar beloklah ke utara “.
Beberapa hari kemudian akhirnya mimpi itu menjadi kenyataan. Mereka bertemu dengan muara sungai besar yang kedua tepi sisinya masih merupakan rimba belantara, disitu mereka tertegun sesaat dan akhirnya demi tujuan, merekapun membelok ke utara menyusuri tepi timur sungai tersebut.
Dalam menjelajahi hutan yang mengerikan itu akhirnya sampailah mereka disuatu tempat yang merupakan pertemuan tiga buah sungai yaitu: Sungai Ho, Sungai Lamuk dan Sungai Nyampuan. Giografis wilayah itu sangat ideal didalam kehidupan bertani. Keadaan Giografis yang luas mendatar, subur dan penuh kemakmuranitu, dalam bahas mereka disebut “ MELUMBANG” dari kata inilah mereka memberi nama “ BELUMBANG “ untuk daerah yang mereka pilih sebagai tempat tinggal yang abadi.
Selanjutnya dua belas orang inilah yang menjadi perintis ( pionir – pionir) menantang maut dalam merombak hutan untuk dijadikan daerah pemukiman dan daerah persawahan. Jadilah Desa Belumbang dengan Subaknya sebagai apa yang kita saksikan sekarang, yang senantiasa memberi harapan cerah bagi generasi mendatang. Dengan demikian kedua belas orang itulah dianggap sebagai cikal bakal terjadinya Desa Belumbang karena sebelumnya daerah ini belum pernah terjamah manusia. Bukti – bukti menunjukkan bahwa pewaris dari keturunan kedua belas orang itu sampai sekarang masih diyakini oleh masyarakat sebagai yang paling berhak pemangku Pura Bedugul yang menandai Penyungsungan Subak.
Lambat laun daerah ini dibanjiri oleh pendatang – pendatang yang berasal dari segala penjuru, sehingga dalam waktu singkat daerah ini berkembang menjadi 8 banjar, yang mempunyai sejarah nama secara sendiri – sendiri yaitu sebagai berikut :
- Banjar Langan. Kata Langan berasal dari kata “ Lang – lang Ulangun “ yang berarti tempat yang amat mempesona bagi penemunya dan generasi penerusnya.
- Banjar Belumbang kaja
- Banjar Belumbang Tengah
- Banjar Belumbang Kelod
- Banjar Yehmalet, berasal dari kata Yeh Let yang artinya air suci serta langgeng. Kemudian karena perkembangan penduduknya sangat pesat akhirnya terpisah menjadi dua banjar yaitu : Yehmalet Kaja dan Yehmalet Kelod.
- Banjar Belong. Kata Belong berasal dari kata Lobang yang artinya dataran rendah yang subur, tak ubahnya sebagai daerah Belong yang kita saksikan saat ini.
- Banjar Tibupoh. Kata Tibupoh berasal dari Tebu dab Poh, yang merupakan daya tarik karena disana merupakan perkebunan tebu dan poh pada masa itu. Setelah mengalami perubahan status akhirnya Desa Belumbang yang mempunyai 7 Banjar diubah menjadi 8 Banjar Dinas, dimana Banjar Dinas Tibupoh menjadi wilayah Banjar Dinas Yehmalet Kelod.
Adapun mereka yang pernah menjadi Perbekel ( Kepala Desa ) di Belumbang adalah sebagai berikut :
NO |
NAMA |
MASA JABATAN |
1 |
Pan Nori |
|
2 |
Anak Agung Rai |
|
3 |
Pan Ranteb |
|
4 |
Anak Agung Nengah |
|
5 |
Pan Kuwug |
|
6 |
Ajin Bagus Wayan Dabdab |
|
7 |
Bagus Wayan Dabdab |
|
8 |
I Nyoman Luluk |
|
9 |
I Nengah Ranggen |
|
10 |
I Wayan Sukia |
|
11 |
I Ketut Sudarsana |
|
12 |
Drh. I Ketut Dyana Putera |
2007 - 2013 |
13 |
I Ketut Ardika SH |
2013 – 2019 |
14 |
Drh. I Ketut Dyana Putera |
2019 - 2025 |